• Beranda
  • self-help
  • Gigi Susu Tidak Tanggal Hingga Dewasa, Kapan Perlu Khawatir?

Gigi Susu Tidak Tanggal Hingga Dewasa, Kapan Perlu Khawatir?

Gigi Susu Tidak Tanggal Hingga Dewasa, Kapan Perlu Khawatir?
Credit: Freepik. Gigi susu dapat tanggal digantikan gigi permanen.

Bagikan :


Pertumbuhan gigi anak termasuk dalam tolok ukur perkembangan anak yang perlu diamati oleh orang tua. Pertumbuhan gigi anak sebenarnya sudah terjadi sejak anak berada dalam kandungan namun gigi susu baru pertama kali keluar (erupsi) dari gusi antara usia 6-12 bulan.

Seiring dengan pertumbuhan anak, seluruh gigi susu anak akan tanggal dan digantikan dengan gigi permanen. Namun bagaimana jika gigi susu anak tidak kunjung tanggal?

 

Kapan Gigi Susu Anak Tanggal?

Setiap gigi susu anak memiliki jadwal erupsi dan tanggal yang berbeda-beda. Erupsi gigi susu biasanya diawali dari gigi seri tengah bawah lalu diikuti dengan gigi seri bagian atas, lalu gigi taring dan gigi geraham.

Total gigi susu anak akan mencapai 20 buah. Biasanya ketika si kecil memasuki usia 3 tahun gigi anak akan lengkap. Lalu seiring dengan pertambahan usia anak, gigi susu akan tanggal dan digantikan gigi permanen yang berjumlah 32 buah.

Pergantian gigi susu ke gigi permanen umumnya terjadi ketika anak berusia 6 tahun. Seperti urutan erupsi gigi ketika anak berusia balita, gigi yang pertama tanggal adalah gigi seri bagian atas dan bawah, lalu diikuti dengan gigi taring dan geraham.

Proses pergantian gigi susu ke gigi permanen berjalan bertahap hingga anak berusia 12 tahun. Jadwal gigi tanggal masing-masing anak berbeda-beda, tergantung dari kondisi gigi dan kesehatan anak. Namun apabila gigi susu anak tidak kunjung tanggal hingga dewasa, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Baca Juga: Penyebab Gigi Retak dan Cara Mengatasinya

 

Penyebab Gigi Susu Anak Tidak Tanggal

Kondisi gigi susu anak yang tidak tanggal hingga usia dewasa dikenal dengan istilah persistensi gigi sulung. Biasanya kondisi ini terjadi pada gigi seri samping, gigi taring, dan gigi geraham kedua. Ada banyak faktor yang menyebabkan gigi anak mengalami persistensi gigi sulung, beberapa di antaranya adalah:

  • Ankilosis gigi, ketika akar gigi menempel dengan tulang penyangga
  • Hiperodonsia, yaitu jumlah gigi susu berlebih
  • Impaksi gigi, yaitu ketika gigi permanen tidak dapat tumbuh sempurna
  • Peradangan gusi
  • Trauma atau cedera gigi
  • Infeksi
  • Adanya penghalang di tempat tumbuh gigi
  • Ketidakselarasan antara gigi susu dengan gigi permanen di bawahnya
  • Gangguan hormon tiroid

Baca Juga: Selain Nikotin, Ini Penyebab Gigi Mudah Berwarna Cokelat

 

Cara Mengatasi Persitensi Gigi Sulung

Jika gigi sulung anak tidak kunjung tanggal, hal ini dapat mengganggu proses pemotongan dan pengolahan makanan.

Semakin bertambah usia anak, gigi susu sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan anak dalam memproses makanan. Karenanya, jika gigi si kecil tidak kunjung tanggal hingga usia 12-13 tahun sebaiknya periksakan ke dokter untuk dilakukan penanganan. 

Beberapa cara penanganan untuk kasus persistensi gigi sulung antara lain:

Pemasangan Crown Gigi

Apabila gigi anak masih sehat dan tidak berfungsi dengan baik, dokter dapat merekomendasikan pemasangan crown. Gigi susu yang tidak tanggal memiliki ukuran lebih kecil sehingga perlu pemasangan crown agar ukuran gigi tampak lebih seragam dan proporsional dengan gigi lainnya.

Namun pemasangan crown ini biasanya baru dilakukan ketika gigi anak memang tidak memiliki gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.

 

Pencabutan Gigi Susu

Gigi susu yang tidak kunjung tanggal namun memiliki gigi permanen yang tumbuh di bawahnya sebaiknya dicabut agar gigi permanen dapat tumbuh dengan normal. Biasanya prosedur ini dilakukan ketika gigi susu rusak dan sudah tidak dapat dipertahankan.

 

Pemasangan Implan Gigi

Cara lain untuk mengatasi persistensi gigi sulung adalah dengan pemasangan implan gigi. Implan gigi adalah akar gigi buatan yang berbentuk seperti baut yang ditanam pada rahang untuk menggantikan akar gigi.

Implan gigi akan dipasangkan dengan crown gigi sebagai pengganti gigi susu yang sudah dicabut. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk mengisi kerenggangan gigi akibat pencabutan gigi susu sementara pemasangan kawat gigi tidak mungkin dilakukan karena tidak adanya gigi permanen yang menggantikan gigi susu yang sudah dicabut.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 16:18

Sunshine Pediatric Dentistry. What Happens if Baby Teeth Don’t Fall Out?. Available from: https://www.sunshinekidsdentistry.com/blog/post/what-happens-if-baby-teeth-dont-fall-out.html#

Jorgensesn Orthodontics. Why Are My Child’s Baby Teeth Not Falling Out?. Available from: https://www.jorgensenorthodontics.com/blog/why-are-my-childs-baby-teeth-not-falling-out

DiMaggio, D., Cernigliaro, J. Baby’s First Tooth: 7 Facts Parents Should Know. Available from: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/Babys-First-Tooth-Facts-Parents-Should-Know.aspx

Mouth Healthy. Eruption Charts. Available from: https://www.mouthhealthy.org/all-topics-a-z/eruption-charts/

Soecipto, A. (2018). Gambaran Kasus Persitensi Gigi pada Anak SD Negeri 3 Sirah Pulau Padang Tahun 2018. Available from: https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/199#